Tuesday 31 May 2016

MACAM - MACAM MARAH

Assalamualaikum warahmatulahhi wabarakatuh Pada kesempatan kali ini Rumah Segala akan membahas tentang Macam - Macam Marah.

Marah adalah sebuah bentuk luapan emosi yang alami dan ada pada diri setiap manusia. Marah dapat membuat seseorang berbuat kasar, apalagi seseorang tersebut tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik sehingga menyebabkan kemarahan yang tak bisa dibendung lagi.


Berikut ini adalah macam - macam hukum marah dalam Islam :
  1. Wajib : Ketika kita melihat perbuatan maksiat atau dosa tepat dihadapan kita. Rasulullah SAW bersabda yang artinya; Apabila kalian melihat kemungkaran maka ubahlah dengan tangan/kekuasaanya, apabila tidak mampu, maka ubahlah dengan ucapan/lisan (nasihat), apabila tidak mampu, maka ubahlah dengan hati. Dan yang terakhir, inilah wujud serendah-rendahnya iman. (H. R. Muslinm).
  2. Sunnah : Contohnya adalah ketika Rasulullah SAW marah pada sahabat yang memanjangkan bacaan surah pada saat shalatAdapun kemarahan Rasulullah tersebut bukan dalam hal yang maksiat, karena dimaksudkan jika seorang imam dalam shalat memanjangkan bacaan suratnya tapi tidak disukai oleh makmumnya maka akan menjadi haram (bacaan panjang tersebut).
  3. Mubah : Mubah hukumnya boleh juga dilakukan. Dalilnya adalah seperti yang pernah terjadi pada Abu Bakar RA ketika suatu ketika beliau marah pada anaknya karena kebetulan tamu yang datang ke rumah belum diberik makan padahal tamu tersebut sengaja menunggu Abu Bakar datang dulu baru makan. Abu Bakar marah akrena anaknya, Abdurrahman, sempat bersembunyi karena takut dimarahi.
  4. Makruh : merupakan perbuatan yang apabila kita lakukan tidak berdosa, namun jika ditinggalkan akan mendapat pahala. Contohnya; ketika Sa’ad bertanya pada Rasulullah perihal seumpama ada lelaki yang berzina dengan istrinya, maka ia akan membunuh lelaki itu sebelum mendatangkan empat orang saksi. Marahnya Sa’ad ini adalah makruh karena ucapannya barusan hanyalah pengandaian.
  5. Haram : Adalah kemarahan yang disertai dengan caci maki, hinaan, dan kata-kata yang keji.
Dan dibawah ini adalah hakikat marah :
  1. Marah yang Terpuji : Dilakukan untuk membela diri, agama, kehormatan, atau menolong orang yang didzalimi.
  2. Marah yang Tercela : Merupakan marah yang dilakukan atas dasar balas dendam atau keegoisan diri sendiri. Marah yang tidak untuk menegakkan kebenaran atau marah yang diiringi dengan perbuatan tercela lainnya.
Marah juga akan menimbulkan bahaya - bahaya seperti dibawah ini :

  1. Kehilangan kendali diri : Pasti, mereka yang sudah sepenuhnya dikuasai oleh amarah tak jarang akan kehilangan kontrol atas diri sendiri sehingga tidak bisa berpikir jernih dan tidak mampu membedakan mana perbuatan yang baik mana yang buruk.
  1. Merugikan diri sendiri : Baiknya, marah itu disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta tidak melenceng dari apa yang diperintahkan oleh Allah da Rasul-Nya. Jangan biarkan amarah menguasai kita, tetapi kita yang harus menguasai (mengendalikan) amarah tersebut. Sebab, marah yang berlebihan justru datangnya bukan karena kebaikan melainkan oleh hasutan setan dan iblis sehingga bisa berujung pada dosa. Lagi pula, marah yang tidak perlu hanya akan menjadikan masalah kecil menjadi besar yang pada akhirnya hanya akan menimbulkan penyesalan. Marah yang tidak terkontrol akan menimbulkan perasaan benci yang menjadi akar daripada rasa dendam hingga akhirnya muncul keinginan untuk membalas dendam. Akhirnya, amarah hanya akan menjerumuskan kita pada hal-hal yang merugikan semacam pertengkaran dan permusuhan, bahkan perang.
  1. Dapat menodai agama : Seseorang yang sedang dikuasai amarah tak jarang bertindak sesuatu yang tidak seharusnya dilakukan karena akal sehatnya tidak berjalan dengan benar. Bahkan jika sudah sepenuhnya dikuasai oleh marah, maka ia bisa melakukan apa saja yang padahal tidak benar oleh Allah dan Rasul sehingga justru melakukan tindakan yang melenceng, hanya melakukan apa saja yang ia anggap benar demi menumpahkan seluruh amarah yang ada.
  1. Terjerumus pada maksiat : Marah yang tidak terkontrol dengan baik membuat seseorang mudah melakukan tindakan yang melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Ditambah dengan hasutan daripada setan dan iblis, jadilah seseorang yang pemarah menjadi mudah diajak pada perbuatan maksiat yang merugikan.
  1. Adzab Allah menunggu : Seseorang yang tidak bisa mengontrol amarahnya dengan baik, menjadikan dirinya mudah terjerumus pada hal-hal yang tidak baik dan merugikan baik diri sendiri maupun orang lain.  Titik akhir daripada perbuatan marah yang merugikan dan berujung dosa itu tak lain adalah balasan daripada Allah SWT berupa adzab.
Marah yang berlebihan bukan hanya berdampak buruk pada diri sendiri tapi juga berdampak buruk kepada orang lain, selain itu marah yang berlebihan juga dapat menimbulkan bermagai macam penyakit yang pastinya merugikan diri sendiri. Dibawah ini adalah dampak yang ditimbulkan oleh marah :

  • Dampak buruk pada diri sendiri
Ketika kita kehilangan kontrol karena marah yang berlebih, tubuh kita adalah yang pertama merasakan akibatnya. Emosi yang melonjak tinggi akan memengaruhi tubuh yang menjadikan tekanan darah meningkat, pernapasan semakin cepat, suhu tubuh meningkat sehingga mudah berkeringat. Dalam kondisi ini, tubuh jadi mudah lelah karena perlu diketahui bahwa saat marah kita membutuhkan banyak energi.
Dampak lain dari marah adalah kesulitan tidur (umumnya disebabkan oleh pikiran-pikiran negatif) dan depresi. Kemudian menyebabkan kita tidak bisa berpikir secara rasional lagi (yang menyebabkan sering terjadi tindakan-tindakan yang sebenarnya tidak perlu). Pada dampak berlanjut, bisa menyebabkan timbulnya penyakit tekanan darah tinggi, kencing manis, sampai penyakit jantung.
  • Dampak pada orang lain atau lingkungan sekitar
Orang yang pemarah atau yang cenderung tidak bisa mengontrol emosi, seringkali merugikan orang lain maupun lingkungan disekitarnya. Oleh karena tidak bisa mengontrol marah, maka bisa melakukan tindakan yang merugikan seperti merusak benda-benda di sekitarnya bahkan menyakiti atau melukai orang terdekat.
Hal ini menyebabkan seorang yang pemarah tidak akan disukai dan justru dijauhi karena sifatnya yang kasar tersebut. Akibatnya, seseorang bisa kehilangan kepercayaan, pekerjaan, jabatan, bahkan teman, dan menimbulkan permusuhan.
Marilah kita sebagai manusia yang diciptakan amat sangat sempurna kita harus dapat menjaga emosi jangan sampai marah yang berlebihan menguasai dan merusak semuanya, karena marah hanya akan menggerus tauhid kita.
Sekian pembahasan Rumah Segala tentang Macam - Macam Marah, semoga bermanfaat dan menambah ilmu... amien. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

0 komentar:

Post a Comment